Cari Blog Ini

Kondisi Pendidikan di Kampung Empas


Kampung Empas ada dan berdiri sejak tahun 1936 dimana pada waktu itu masyarakat masih tinggal di “Lamin” yang dibangun secara bergotong royong.  Penduduk Kampung Empas sudah mengenal pendidikan formal sejak beberapa tahun silam yaitu sekitar tahun 1946.  Pada waktu itu masyarakat Kampung Empas mendirikan “Rumah Sekolah” secara swadaya untuk kepentingan pendidikan warga Kampung Empas.  Kemudian sekitar ± 10 tahun kemudian yaitu pada sekitar tahun 1956 sekolah yang didirikan secara swadaya masyarakat tersebut berubah namanya menjadi “Sekolah Rakyat” dan semakin banyak masyarakat yang berminat untuk belajar di sekolah tersebut.
                 Setelah itu pada sekitar tahun 1966 sudah ada beberapa anak-anak yang melanjutkan pendidikan di SMP  (Sekolah Menengah Pertama) yang pada waktu itu bangunan SMP hanya terdapat di ibukota kecamatan saja yaitu di Kecamatan Melak.  Seiring waktu berjalan ± 10 tahun selanjutnya semakin banyak anak-anak dari Kampung Empas yang melanjutkan pendidikan di SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas) yang ada di Kecamatan Melak, sampai ada yang melanjutkan pendidikannya di tingkatan Perguruan Tinggi.
                 Pendidikan di Kampung Empas bukanlah hal yang baru bagi warga, ini terbukti dengan tingginya kesadaran warga menyekolahkan anaknya yang sudah berusia sekolah.  Namun sangat disayangkan pada beberapa tahun silam sebelum pemakaran wilayah menjadi Kabupaten Kutai Barat, pihak pemerintah mengalami keterbatasan sarana dan prasarana seta dana untuk bidang pendidikan sehingga proses belajar mengajar pada waktu itu belum bisa berjalan dengan lancar, hal ini terbukti selama sebelum pemekaran wilayah, bangunan sekolah yang sudah berumur cukup tua dan sudah kurang layak belum mendapatkan perhatian khusus untuk diperbaiki atau direnovasi, baru setelah tahun 1999 setelah pemekaran wilayah pihak sekolah sedikit demi sedikit mendapat bantuan dari pihak pemerintah kabupaten, disamping itu dengan masuknya perusahaan pertambangan batubara juga  memberi bantuan untuk menunjang kelancaran pendidikan. 
                 Fasilitas pendidikan di Kampung Empas hingga sekarang sudah bisa dikatakan cukup baik, saat ini terdapat 1 bangunan SD (Sekolah Dasar) dan 1 bangunan TK (Taman Kanak-kanak).  Dengan 1 bangunan Sekolah Dasar dan 1 bangunan Taman Kanak-kanak tersebut sudah dapat mengcover kebutuhan pendidikan untuk anak usia 6 – 12 tahun yaitu anak usia Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar karena jumlah siswa Taman Kanak-kanak saat ini hanya sekitar 30 orang dan siswa sekolah dasar hanya sekitar 120 orang.  Untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya seperti tingkatan SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) dan SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) memang tidak tersedia di Kampung Empas dan untuk saat ini memang tidak perlu dibangun bangunan SLTP dan SLTA karena jumlah siswa yang menempuh jenjang pendidikan SLTP dan SLTA masing-masing tidak mencapai 100 siswa sehingga tidak perlu dibangun bangunan SLTP dan SLTA di Kampung Empas karena tidak sesuai kebutuhan warga.  Disamping itu  juga fasilitas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTP dan SLTA sudah tersedia Kecamatan Sekolaq Darat yang berbatasan langsung dengan Kampung Empas yaitu sekitar ± 6 Km, di Kecamatan Melak yaitu sekitar ± 12 Km dan di Ibukota Kabupaten yaitu sekitar ± 16 Km yang dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor masing-masing tidak lebih dari 30 menit.  Saat ini setiap siswa SLTP dan SLTA di Kampung Empas rata-rata menggunakan kendaraan bermotor untuk transportasi ke sekolah sehingga untuk menempuh jarak ke sekolahnya masing-masing tidaklah menjadi masalah.  Didukung lagi dengan sarana jalan ke Kampung Empas yang saat ini sudah diadakan pengaspalan sekitar ± 90 % oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Barat sehingga meskipun hujan warga tidak lagi kesulitan harus menempuh perjalanan melalui jalan yang kondisinya rusak seperti beberapa tahun silam sebelum pemekaran wilayah.  Sedangkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi juga tersedia fasilitasnya di Ibukota Kabupaten Kutai Barat yaitu pada Politeknik Sendawar Kutai Barat. Selain itu juga sebagian warga ada yang melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi di Ibukota Propinsi dan di luar pulau Kalimantan.